Jumat, 18 Maret 2011

Biografi Nuri

Saya
Saya adalah Nuri Novianti Pramesti, seorang putri dari Bapak Ardjuna Simamora dengan Ibu Endang Sudjiati. Saya lahir di Jakarta pada tanggal 2 November 1991. Saya memiliki dua orang kakak, satu pria dan satu wanita, mereka bernama Abi Nugraha dan Devi Adisti Margiana. Kami berlima menempati sebuah rumah di Jalan Mawar V No. 53 Jatikramat Indah I Pondok Gede Bekasi. Saya dibesarkan dari dua suku yang berbeda, ayah saya berasal dari Sibolga Sumatera Utara, sedangkan ibu saya berasal dari Karanganyar Jogjakarta. Adanya perbedaan suku ini membuat saya menerima perbedaan-perbedaan yang ada disekitar saya.
Satu tahun, dua tahun, tiga tahun, empat tahun, sampai umur lima tahun saya mulai merasakan pendidikan di bangku sekolah. Saya sekolah di Taman Kanak-Kanak Yudha yang berada di dekat rumah. Dua tahun mengenal macam-macam huruf, angka, dan yang lainnya, belajar membaca, menghitung sampai pelajaran sopan santun saya dapatkan di TK tersebut. Menginjak umur tujuh tahun saya didaftarkan disebuah Sekolah Dasar yang letaknya pun tidak terlalu jauh dari rumah yaitu SD Jatikramat 1. Mulai mempunyai banyak teman dan mulai memahami arti belajar dan bermain. Selain pendidikan formal di sekolah, saya juga mendapatkan pendidikan agama disebuah mesjid. Kelas satu, kelas dua, kelas tiga, kelas empat, kelas lima, dan kelas enam. Pada saat kelas enam saya memiliki sekumpulan sahabat yang terdiri dari 10 orang wanita. Pada saat itu saya mulai merasakan membutuhkan orang yang menjadi tempat cerita, yaitu mereka, tertawa, menangis, bertengkar, belajar, semua kami lakukan sama-sama. Hingga akhirnya ujian akhir tiba, kami semua berusaha untuk mendapatkan SMP favorit. Ujian telah berlalu tinggal menunggu hasil dari usaha yang sudah kami lakukan. Pengumuman lulus pada saat itu membuat kami semua bersorak bersama, dan pada saat itu juga kami mengetahui SMP mana yang akan menjadi tempat menuntut ilmu selanjutnya. Alhamdulillah pada saat itu saya dapat Sekolah Menengah Pertama Negri yang ada di Jakarta, tepatnya SMPN 80 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur. Ada beberapa teman saya yang kurang beruntung, mereka tidak mendapatkan SMPN favorit mereka. Dari kami bersepuluh enam orang dapat SMPN di Jakarta dan sisanya SMPN di Bekasi.
Satu persatu mulai sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Sayapun demikian, awal-awal masih beradaptasi dengan teman-teman baru, kelas 7 saya lalui, kelas 8, kelas 9, tahun demi tahun saya lalui dengan teman-teman yang bermacam-macam sifatnya. Sempat ada masalah, pada saat saya kelas 9 saya pernah bertengkar dengan anak kelas sebelah, kalau mengingat masalahnya saya hanya bisa tersenyum, karena tidak ada masalah serius diantara kami berdua. Di SMP saya memiliki banyak sahabat, setiap naik kelas sahabat sayapun bertambah tidak menggantikan yang sebelumnya. Seperti saat kelas 6 SD pada saat kelas 9 SMP tiba saatnya ujian akhir, ujian yang menentukan kelulusan dan SMA yabng akan kami singgahi untuk melanjutkan pendidikan. Ujian kita lalui dan menunggu pengumuman kelulusan bersama-sama dirumah salah satu teman sekelas saya, alhamdulillah kami satu kelas lulus semua bahkan satu angkatan lulus 100%.
Setelah memegang hasil ujian semua sibuk mencari dan mendaftarkan diri di SMA – SMA negri favorit. Saya mendapatkan apa yang saya impikan, SMAN 48 adalah tempat singgah saya menuntut ilmu berikutnya, SMAN 48 terkenal dengan keunggulan prestasi dan kedisiplinannya. Rasanya bangga sekali mengenakan seragam puytih abu-abu, saya berpikir saya mulai beranjak dewasa. Kelas 10 saya mendapatkan sekumpulan sahabat yang terdiri dari 8 wanita, perbedaan sifat dan watak membuat kami sering terjadi perbedaan pendapat, kemampuan yang satu dengan yang lainnya pun berbeda. Pada saat naik kelas ada pembagian jurusan, IPA dan IPS, jurusan ini ditentukan oleh wali kelas berdasarkan nilai siswa tersebut. 4 dari kami memperoleh jurusan IPA, namun saya dengan tiga teman saya mendapatkan jurusan IPS. Kami terpisah, sibuk masing-masing den mempunyai teman dekat yang baru, tapi komunikasi kami tetap terjalin dengan baik. Kelas 11 IPS, 12 IPS, tahun demi tahun saya lalui dengan perjuangan memperoleh nilai maksimal di kelas. Pada saat kelas 12 sudah harus memikirkan ingin melanjutkan kemana setelah lulus SMA? Pada saat itu mimpi saya adalah kuliah di universitas negri, namun apa daya setelah lulus saya tidak mendapatkan yang saya impikan. Sampai akhirnya saya memilih Universitas Gunadarma sebagai temapt saya menuntut ilmu. Akuntansi menjadi pilihan saya dan sampai sekarang saya sudah memasuki semester 4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar