Nama
: Nuri Novianti Pramesti
NPM :
22209557 Kelas : 4EB19
TUGAS
KASUS PT GREAT RIVER INTERNATIONAL Tbk
1.
Identifikasikan pelanggaran apa saja yang terjadi dalam artikel ?
Pelanggaran
yang terjadi pada kasus PT GREAT RIVER INTERNATIONAL Tbk yaitu pelanggaran yang
dilakukan oleh seorang akuntan publik bernama Justinus Aditya Sidharta terhadap
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) berkaitan dengan laporan audit atas
laporan keuangan konsolidasi PT GREAT RIVER INTERNATIONAL Tbk tahun 2003. Dari
hasil penyelidikan ditemukan adanya indikasi konspirasi dalam penyajian laporan
keuangan Great River tersebut. Dalam laporan tersebut AP yang mengaudit laporan
keuangan Great River menyatakan alasan adanya overstatement karena
pencatatan untuk akun penjualan menggunakan metode yang berbeda dari ketentuan
yang ada. Namun KAP Johan Malonda dan rekan membantah pihaknya telah melakukan
konspirasi dalam mengaudit laporan keuangan tahunan Great River. Deputy
Managing Director Johan Malonda, Justinus A. Sidharta menyatakan bahwa selama
mengaudit buku Great River, pihaknya tidak menemukan adanya penggelembungan
akun penjualan atau penyimpanan dana obligasi. Namun di metode pencatatan
akuntansi yang dilakukan Great River berbeda dengan ketentuan yang ada. Metode
pencatatan tersebut biasanya bertujuan untuk menghindari dugaan dumping dan
sanksi perpajakan. Selain itu, auditor investigasi juga menemukan indikasi
penggelembungan akun penjualan, piutang, dan asset hingga ratusan miliar rupiah
yang mengakibatkan Great River mengalami kesulitan arus kas dan gagal membayar
utang. Pemeriksaan Bapepam terdapat indikasi penipuan dalam penyajian laporan
keuangan.
2.
Menurut anda, apakah ada hubungannya antara kesalahan pencatatan atas laporan
keuangan dengan kesulitan perusahan dalam membayar utangnya?
Menurut
saya ada hubungannya, karena artikel mengatakan bahwa hasil pemeriksaan Bapepam
telah menemukan adanya indikasi penipuan dalam penyajian laporan keuangan.
Bapepam menemukan kelebihan pencatatan penyajian akun penjualan dan piutang
dalam laporan tersebut. Kelebihan itu berupa penambahan asset tetap dan
penggunaan dana hasil emisi obligasi yang tanpa pembuktian. Hal tersebut
mengakibatkan Great River mengalami kesulitan arus kas. Perusahaan tidak mampu
membayar utang Rp 250 miliar kepada Bank Mandiri dan gagal membayar obligasi sebesar
Rp 300 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar